Posted By : Santi Ayu, 17 April 2015.
Museum Seni Rupa dan Keramik menempati sebuah bangunan tua
yang didirikan pada 1870. Awalnya gedung ini dibangun untuk Ordinaris Raad van
Justitie Binnen Het Casteel Batavia (Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia).
Tahun 1944 digunakan oleh tentara KNIL, dan selanjutnya oleh TNI. Pada
1973-1976 dimanfaatkan sebagai Kantor Wali Kota Jakarta Barat, dan pernah juga
dimanfaatkan oleh Pemda DKI Jakarta sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah.
Tahun 1976 bangunan tua ini diresmikan sebagai Balai Seni Rupa Jakarta dan pada
1990 menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Sejarah
Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Lalu pada tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta dan pada 1990 menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Pemuseuman DKI Jakarta.
Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Lalu pada tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta dan pada 1990 menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Pemuseuman DKI Jakarta.
Pameran
Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga sekarang.
Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga sekarang.
Koleksi
Seni Lukis Indonesia dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi
yaitu:
·
Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya
periode 1880-1890)
·
Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya
periode 1920-an)
·
Ruang Persagi (karya-karya periode
1930-an)
·
Ruang Masa Pendudukan Jepang
(karya-karya periode 1942-1945)
·
Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya
periode 1945-1950)
·
Ruang Sekitar Kelahiran Akademis
Realisme (karya-karya periode 1950-an)
·
Ruang Seni Rupa Baru Indonesia
((karya-karya periode 1960-sekarang)
www.museumku.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar