Jumat, 17 April 2015

Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta


MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL, JAKARTA
Posted By : Santi Ayu, 18 April 2015.



Jl. Abdulrahman Saleh No. 26 Jakarta Pusat
Telp.     :  (021) 3865143, 3483003
Faks.    :  (021) 3847975

Museum Kebangkitan Nasional berada di sebuah komplek bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda. Gedung megah yang menempati areal cukup luas ini dibangun pada 1899 dan selesai pada tahun 1901. Pada awal keberadaannya di masa pemerintahan Hindia Belanda dipergunakan sebagai tempat pendidikan Sekolah Dokter Djawa dan sekolah kedokteran bumiputera atau yang lebih dikenal dengan sebutan STOVIA (School Tot Opleding Van Inlandsche Artsen) yang secara resmi dibuka pada 1902.
            Masuknya bala tentara Jepang ke Indonesia pada 1942, mengakhiri penggunaan Gedung STOVIA sebagai tempat kegiatan pembelajaran. Pada 1942-1945 saat pemerintahan Jepang berkuasa memfungsikan gedung Eks-STOVIA ini sebagai tempat penampungan tawanan perang tentara-tentara Belanda. Pada 20 Mei 1974 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan Gedung Eks-STOVIA sebagai gedung bersejarah yang diberi nama “Gedung Kebangkitan Nasional” yang selanjutnya pengelolaan dilaksanakan oleh   Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Di dalamnya terdapat beberapa museum  yaitu Museum Kesehatan, Museum Pers, Museum Wanita dan Museum Boedi Oetomo. Gedung ini dimanfaatkan pula untuk perkantoran–perkantoran swasta atau yayasan, antara lain oleh kantor Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA), perpustakaan Yayasan Idayu, Yayasan Perintis Kemerdekaan dan Lembaga Perpustakaan Dokumentasi Indonesia.
            Guna mengoptimalkan fungsi gedung Kebangkitan Nasional sebagai museum, maka museum-museum yang ada yaitu Museum Boedi Oetomo, Museum Kesehatan, Museum Pers dan Museum Wanita dilebur menjadi  Museum Kebangkitan Nasional. Dalam pengembangan selanjutnya kantor-kantor swasta yang terdapat di dalam gedung  dipindah ke luar gedung, dan  ruangan perkantoran yang sudah kosong tersebut dipergunakan untuk pengembangan pameran tetap museum.
            Museum ini menyimpan berbagai koleksi perabotan, jam dinding, lampu antik, genta, perlengkapan medis, pakaian, senjata, foto, diorama, lukisan, patung, peta, miniatur dan koleksi lainnya. Di antaranya terdapat miniatur kapal tradisional Bugis pinisi, salinan lukisan tua yang menggambarkan tentara Pangeran Diponegoro yang tengah melakukan latihan perang , serta karya instalasi seukuran manusia sebenarnya yang diletakkan dalam salah satu ruang belajar, memperlihatkan para pelajar STOVIA dengan pakaian semi-tradisional mereka.


0 komentar:

Posting Komentar